Struktur Dasar Algoritma

 Struktur Dasar Algoritma

    Terdapat tiga macam struktur dasar yang digunakan untuk menyusun algoritma, yaitu runtunan,   pemilihan, dan perulangan. 

 1. Runtunan (sequence)    

     Sebuah runtunan terdiri dari satu atau beberapa instruksi. Tiap instruksi dikerjakan secara berurutan sesuai dengan urutan penulisannya, yakni sebuah instruksi pertama harus dijalankan sebelum menuju instruksi selanjutnya. Urutan dari instruksi menentukan hasil akhir dari suatu algoritma. Apabila urutan penulisan berubah,maka hasil akhirnya mungkin juga akan berubah.    

Sebagai contoh, perhatikan operasi aritmetika berikut.

(30:6)+4=9

Namun apabila urutan aksinya diubah, maka hasil keluaran akan berbeda.

30:(6+4=3

Contoh lain dari runtunan aksi adalah algoritma menghitung luas persegi.

a. Deklarasikan sisi sebagai bilangan bulat.

b. Masukkan nilai sisi

c. Hitung luas persegi

d. Tampilkan nilai persegi ke layar monitor

e. Selesai

2. Pemilihan (selection) 

    Dalam implementasi algoritma terkadang dibutuhkan suatu kejadian yang baru akan dikerjakan apabila suatu kondisi tertentu telah terpenuhi. Pemilihan adalah suatu instruksi yang dikerjakan dengan kondisi tertentu. Kondisi adalah persyaratan yang dapat bernilai benar atau salah. Salah satu atau beberapa instruksi hanya dilaksanakan apabila kondisi bernilai benar, sebaliknya apabila salah maka instruksi tidak akan dilaksanakan.

Berikut contoh kasus pemilihan dalam penentuan kelas untuk jam tambahan.

a. Masukkan nomor absen peserta didik.

b. Nomor absen peserta didik dibagi dua.

c. Jika sisa bagi sama dengan o, maka kerjakan langkah d.

d. Tampilkan "KELAS A" ke layar.

e. Jika sisa bagi sama dengan 1, maka kerjakan langkah f

f Tampilkan "KELAS B"ke layar

g Selesai

3.Pengulangan (repetition)

      Pengulangan merupakan kegiatan mengerjakan sebuah atau sejum lah aksi yang sama banyak jumlah yang ditentukan atau sesuai dengan kondisi yang diinginkan. Misalnya,menampilkan huruf tertentu sebanyak n kali ke layar sebagai berikut.

a. Deklarasi variabel huruf untuk menyimpamn karakter yang akan ditampilkan 

b. Deklarasi variabel n untuk menyimpan banyaknya perulangan 

c. Deklarasi variabel counter yang digunakan sebagai counter perulangan yang akan dilakukan 

d. Masukkan sebuah karakter dan simpan dalam variabel hurf 

e. masukan banyaknya perulangan yang diinginkan dan disimpan dalam variabel n.

f . set nilai counter dengan o 

g. tampilkan huruf kelayar. 

h. lakukan penambahan counter dengan 1

i . jika nilai counter < n, kerjakan langkah g

j . jika nilai counter = n , maka hentikan perulangan 

Berikut skema dari stuktur pengulangan secara umum. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BASIS DATA, Pengertian, Sejarah, Perkembangan, dan Komponen Basis Data

Bahasa Pemrograman

Apa itu C++ dan struktur bahasanya